Gurat-gurat dahi Icung terlihat makin jelas. Ia bingung mengapa warga Twitter terlihat bahagia di bawah kolom komentar tweet Pak Soekarno, padahal di gawai miliknya hanya nampak tombol merah. Melihat saran dari salah satu akun anonymous di Twitter, ia akhirnya menekan tombol merah itu dengan ragu.